Sabtu, 27 November 2010

Misteri di Balik Tindihan

Pernah terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini penjelasan ilmiahnya!

Kejadian seperti  ini sering saya alami sejak
zaman SMA
Saat hendak bangun dari tidur atau baru
saja terlelap, saya merasa seperti
ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit
bangun ataupun berteriak minta tolong.

Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar
dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk
bisa bangun, satu-satunya cara adalah
menggerakkan ujung kaki, ujung tangan
atau kepala sekencang-kencangnya hingga
seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Setelah itu, biasanya saya tidak berani
tidur. Takut kesadaran saya hilang atau
kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat
kejadian, saya seperti melihat sebuah
bayangan di kegelapan.
Pernah saya saya bercerita tentang hal
ini pada ibu saya. Beliau mengatakan
saya mengalami tindihan. Dan menurut
kepercayaan orang tua, yang menindih
adalah makhluk halus. Ih, seram ya!
Namun, logika saya berusaha mencari
penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya

Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan
tidur atau bangun tidur merasa sesak
napas seperti dicekik, dada sesak, badan
sulit bergerak dan sulit berteriak
disebut sleep paralysis alias tidur
lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak
dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang
pernah mengalaminya. Setidaknya sekali
atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa
saja, lelaki atau perempuan. Dan usia
rata-rata orang pertama kali mengalami
gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Sleep paralysis alias tindihan ini
memang bisa berlangsung dalam hitungan
detik hingga menit. Yang menarik, saat
tindihan terjadi kita sering mengalami
halusinasi, seperti melihat sosok atau
bayangan hitam di sekitar tempat tidur.
Tak heran, fenomena ini pun sering
dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering
disebut mimpi buruk inkubus atau old hag
berdasarkan bentuk bayangan yang muncul.
Ada juga yang merasa melihat agen
rahasia asing atau alien. Sementara di
beberapa lukisan abad pertengahan,
tindihan digambarkan dengan sosok roh
jahat menduduki dada seorang perempuan
hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep
paralysis, adalah sejenis halusinasi
karena adanya malfungsi tidur di tahap
rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan
gelombang otak, tidur terbagi dalam 4
tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur
paling ringan (kita masih setengah
sadar), tahap tidur yang lebih dalam,
tidur paling dalam dan tahap REM. Pada
tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau
kurang tidur, gelombang otak tidak
mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak
tidur) ke tahap tidur paling ringan,
lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari
tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
sleep paralysis terjadi. Kita merasa
sangat sadar, tapi tubuh tak bisa
bergerak. Ditambah lagi adanya
halusinasi muncul sosok lain yang
sebenarnya ini merupakan ciri khas dari
mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat
dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan
terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja
pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda
bekerja dalam shift sehingga kekurangan
tidur atau memiliki pola tidur yang
tidak teratur.

Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep
paralysis bisa juga merupakan pertanda
narcolepsy (serangan tidur mendadak
tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep
apnea (mendengkur), kecemasan, atau
depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan
tidur ini, sebaiknya buat catatan
mengenai pola tidur selama beberapa
minggu. Ini akan membantu Anda
mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi
dengan menghindari pemicu. Bila tindihan
diakibatkan terlalu lelah, coba lebih
banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap
remeh. Jika sudah menimbulkan sleep
paralysis, kondisinya berarti sudah
berat. Segera evaluasi diri dan cukupi
kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam
pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis
umumnya terjadi pada orang yang tidur
dalam posisi telentang (wajah menghadap
ke atas dan hampir nyenyak atau dalam
keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu
sebabnya, kita perlu sering mengubah
posisi tidur untuk mengurangi risiko
terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain,
ada baiknya segera ke dokter ahli tidur
atau laboratorium tidur untuk diperiksa
lebih lanjut. Biasanya dokter akan
menanyakan kapan tindihan dimulai dan
sudah berlangsung berapa lama. Catatan
yang telah Anda buat tadi akan sangat
membantu ketika memeriksakan diri ke
dokter.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur
ini disebut the devil riding your back
hantu atau hantu yang sedang menaiki
bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen
alias gangguan hantu yang menekan tubuh
seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio
el muerto dan dipercaya sebagai kejadian
adanya arwah orang meninggal yang
menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand,
disebut pee umm, mengacu pada kejadian
di mana seseorang tidur dan bermimpi
makhluk halus memegangi atau menahan
tubuh orang itu untuk tinggal di alam
mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini
adalah kata kuno bahasa Island. Artinya
hantu yang menduduki dada seseorang di
malam hari, berusaha membuat orang itu
sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Tuki, disebut karabasan,
dipercaya sebagai makhluk yang menyerang
orang di kala tidur, menekan dada orang
tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari,
yang secara literatur diartikan mengikat
sehingga diartikan seseorang diikat oleh
makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang
artinya dikuasai setan. Banyak penduduk
Vietnam percaya gangguan ini terjadi
karena makhluk halus merasuki tubuh
seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut
lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata
supranatural boszorkany (penyihir). Kata
boszorkany sendiri berarti menekan
sehingga kejadian ini diterjemahkan
sebagai tekanan yang dilakukan makhluk
halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini
dianggap sebagai serangan oleh Haddiela
(istri Hares), dewa bangsa Malta yang
menghantui orang dengan cara merasuki
orang tersebut. Dan untuk terhindar dari
serangan Haddiela, seseorang harus
menaruh benda dari perak atau sebuah
pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini
disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon
keramat yang hidup dari roh manusia.
Pohon keramat ini akan memakan roh
manusia di malam hari agar tidak
menggangu manusia di siang hari. Namun,
seringkali orang yang rohnya sedang
disantap pohon ini terbangun dan
terjadilah sleep paralysis.
[INFO] Misteri di Balik Tindihan   
«   on:  21 September 2008,
04:22:29 PM »               Pernah
terbangun dari tidur, tapi sulit
bergerak ataupun berteriak? Tenang, Anda
bukan sedang diganggu mahkluk halus. Ini
penjelasan ilmiahnya!

KEJADIAN ini sering saya alami sejak
zaman SMA, bahkan hingga sekarang (meski
frekuensinya sudah sangat berkurang).
Saat hendak bangun dari tidur atau baru
saja terlelap, saya merasa seperti
ditindih sesuatu. Ini membuat saya sulit
bangun ataupun berteriak minta tolong.

Lalu, ada sedikit rasa dingin menjalar
dari ujung kaki ke seluruh tubuh. Untuk
bisa bangun, satu-satunya cara adalah
menggerakkan ujung kaki, ujung tangan
atau kepala sekencang-kencangnya hingga
seluruh tubuh bisa digerakkan kembali.

Setelah itu, biasanya saya tidak berani
tidur. Takut kesadaran saya hilang atau
kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat
kejadian, saya seperti melihat sebuah
bayangan di kegelapan.
Pernah saya saya bercerita tentang hal
ini pada ibu saya. Beliau mengatakan
saya mengalami tindihan. Dan menurut
kepercayaan orang tua, yang menindih
adalah makhluk halus. Ih, seram ya!
Namun, logika saya berusaha mencari
penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya

Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang akan
tidur atau bangun tidur merasa sesak
napas seperti dicekik, dada sesak, badan
sulit bergerak dan sulit berteriak
disebut sleep paralysis alias tidur
lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak
dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang
pernah mengalaminya. Setidaknya sekali
atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa
saja, lelaki atau perempuan. Dan usia
rata-rata orang pertama kali mengalami
gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun.
Sleep paralysis alias tindihan ini
memang bisa berlangsung dalam hitungan
detik hingga menit. Yang menarik, saat
tindihan terjadi kita sering mengalami
halusinasi, seperti melihat sosok atau
bayangan hitam di sekitar tempat tidur.
Tak heran, fenomena ini pun sering
dikaitkan dengan hal mistis.

Di dunia Barat, fenomena tindihan sering
disebut mimpi buruk inkubus atau old hag
berdasarkan bentuk bayangan yang muncul.
Ada juga yang merasa melihat agen
rahasia asing atau alien. Sementara di
beberapa lukisan abad pertengahan,
tindihan digambarkan dengan sosok roh
jahat menduduki dada seorang perempuan
hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.

Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep
paralysis, adalah sejenis halusinasi
karena adanya malfungsi tidur di tahap
rapid eye movement (REM).

Sebagai pengetahuan, berdasarkan
gelombang otak, tidur terbagi dalam 4
tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur
paling ringan (kita masih setengah
sadar), tahap tidur yang lebih dalam,
tidur paling dalam dan tahap REM. Pada
tahap inilah mimpi terjadi.

Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau
kurang tidur, gelombang otak tidak
mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak
tidur) ke tahap tidur paling ringan,
lalu langsung melompat ke mimpi (REM).

Ketika otak mendadak terbangun dari
tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
sleep paralysis terjadi. Kita merasa
sangat sadar, tapi tubuh tak bisa
bergerak. Ditambah lagi adanya
halusinasi muncul sosok lain yang
sebenarnya ini merupakan ciri khas dari
mimpi.

Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat
dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan
terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja
pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda
bekerja dalam shift sehingga kekurangan
tidur atau memiliki pola tidur yang
tidak teratur.

Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep
paralysis bisa juga merupakan pertanda
narcolepsy (serangan tidur mendadak
tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep
apnea (mendengkur), kecemasan, atau
depresi.

Jika Anda sering mengalami gangguan
tidur ini, sebaiknya buat catatan
mengenai pola tidur selama beberapa
minggu. Ini akan membantu Anda
mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi
dengan menghindari pemicu. Bila tindihan
diakibatkan terlalu lelah, coba lebih
banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap
remeh. Jika sudah menimbulkan sleep
paralysis, kondisinya berarti sudah
berat. Segera evaluasi diri dan cukupi
kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam
pada jam yang sama setiap malam.

Perlu diketahui juga, seep paralysis
umumnya terjadi pada orang yang tidur
dalam posisi telentang (wajah menghadap
ke atas dan hampir nyenyak atau dalam
keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu
sebabnya, kita perlu sering mengubah
posisi tidur untuk mengurangi risiko
terserang gangguan tidur ini.

Nah, jika tindihan disertai gejala lain,
ada baiknya segera ke dokter ahli tidur
atau laboratorium tidur untuk diperiksa
lebih lanjut. Biasanya dokter akan
menanyakan kapan tindihan dimulai dan
sudah berlangsung berapa lama. Catatan
yang telah Anda buat tadi akan sangat
membantu ketika memeriksakan diri ke
dokter.

Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur
ini disebut the devil riding your back
hantu atau hantu yang sedang menaiki
bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen
alias gangguan hantu yang menekan tubuh
seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio
el muerto dan dipercaya sebagai kejadian
adanya arwah orang meninggal yang
menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand,
disebut pee umm, mengacu pada kejadian
di mana seseorang tidur dan bermimpi
makhluk halus memegangi atau menahan
tubuh orang itu untuk tinggal di alam
mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini
adalah kata kuno bahasa Island. Artinya
hantu yang menduduki dada seseorang di
malam hari, berusaha membuat orang itu
sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Tuki, disebut karabasan,
dipercaya sebagai makhluk yang menyerang
orang di kala tidur, menekan dada orang
tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari,
yang secara literatur diartikan mengikat
sehingga diartikan seseorang diikat oleh
makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang
artinya dikuasai setan. Banyak penduduk
Vietnam percaya gangguan ini terjadi
karena makhluk halus merasuki tubuh
seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut
lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata
supranatural boszorkany (penyihir). Kata
boszorkany sendiri berarti menekan
sehingga kejadian ini diterjemahkan
sebagai tekanan yang dilakukan makhluk
halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini
dianggap sebagai serangan oleh Haddiela
(istri Hares), dewa bangsa Malta yang
menghantui orang dengan cara merasuki
orang tersebut. Dan untuk terhindar dari
serangan Haddiela, seseorang harus
menaruh benda dari perak atau sebuah
pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini
disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon
keramat yang hidup dari roh manusia.
Pohon keramat ini akan memakan roh
manusia di malam hari agar tidak
menggangu manusia di siang hari. Namun,
seringkali orang yang rohnya sedang
disantap pohon ini terbangun dan
terjadilah sleep paralysis.

1 Komentar:

Pada 23 Mei 2013 pukul 01.23 , Anonymous Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum,, Kunjungan tengah malam sobat.. salam sukses slalu yua!!! http://aan-shared.blogspot.com

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda